Minggu, 22 November 2009

Zaman Nabi Nuh AS dengan Zaman Sekarang ?

Air bah yang melanda negeri pada saat zaman Nabi Nuh AS sungguh sangat mengerikan teman. Semua terbawa dan meninggal kecuali keluarga Nabi Nuh dan binatang- binatang yang dibawanya. Jika kita lihat sebelum kejadian tersebut, seluruh masyarakat yang ada di negeri tersebut merupakan masyarakat yang tidak taat terhadap perintah Allah SWT, terkecuali Nabi Nuh lah dan keluarganya.

Ketika Nabi Nuh AS membuat sebuah perahu, Nabi di hina dan di caci oleh masyarakat tersebut, akan tetapi Nabi terus melanjutkan membangun perahunya. Al hasil .. Nabi dan keluarganya terselamatkan dari bencana tersebut.

Lalu .. persamaan dengan zaman sekarang pa donk ? :D

Apakah kita yakin bahwa kita telah melaksanakan perintah Allah SWT ?
Pernah kah kita melakukan hal- hal yang di larang oleh Allah SWT?

kejadian- kejadian yang terjadi saat ini, KKN, pembunuhan, biseksual dan lain- lainnya merupakan bukti nyata akan kehadiran zaman terdahulu. Kitab (Al- Quran) dimana- mana, tapi ... disimpan dimanakah ? Hadist bertebaran dimana- mana, pernah kita tangkap kah ? pernahkah kita mempelajarinya? bagaimana kita tahu benar dan salah dalam kehidupan ini ?

"Seandainya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. " (QS. al-A'raf: 96)

Astagfirullahaladzim ya.. Allah .....

Semoga kita berada dalam rahmat dan perlindungan- Nya. Amin




Kedudukan perempuan yang maha dahsyatnya

Subhanallah , Maha tinggi Allah yang telah memberikan kedudukan bagi perempuan yang sangat luar biasa. Rekan .. masih ingatkah apa yang telah dikatakan Nabi Besar kita, Nabi Muhammad SAW kepada seorang sahabatnya yang menanyakan mengenai orang yang paling berhak diperilakukan baik..

Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa pernah ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah dan berkata, “Wahai Rasulullah, siapa orang yang paling berhak bagi aku untuk berlaku bajik kepadanya?” Nabi menjawab, “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi, “Kemudian setelah dia siapa?” Nabi menjawab, “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi, “Kemudian setelah dia siapa?” Nabi menjawab, “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi, “Kemudian setelah dia siapa?” Nabi menjawab, “Ayahmu.” (HR. Bukhari, Kitab al-Adab no. 5971 juga Muslim, Kitab al-Birr wa ash-Shilah no. 2548)

Tiga kali Rasulullah menempatkan ibu pada peringkat tertinggi. Jika hitung dengan aritmatika maka perbandingan ibu dan ayah memiliki perbandingan 3 : 1. Sungguh sangat mulianya ibu kita sehingga beliau mendapatkan posisi / grade tertinggi. Juara satu [emas], dua [perunggu] dan tiga[perak]. Ayah dapat paan ya ? hee .. :D

Dalam talkshow yang dihadiri penulis, dikatakan oleh seorang dokter [mohon maaf penulis lupa namanya] bahwa genetik / kromosom yang di turunkan kepada anaknya merupakan 3/4 genetik ibu, ayah hanya memberikan 1/4 genetik nya. Sungguh sangat luar biasa. Subhanallah

Patut disyukuri (terutama wanita) akan hal tersebut. Akankah pemberian dan derajat tinggi tersebut yang telah diberikan oleh Tuhan kita (Allah SWT) kita gunakan dengan seenaknya. Jagalah dengan sebaik- baiknya. Allah maha Adil lagi Maha Bijaksana.

Smoga bermanfaat. Amin

Sabtu, 21 November 2009

Hukum Nikah

assalamualikum Wr. Wb

Hukum dari pernikahan dapat bersifat wajib, sunah dan bahkan haram.
Wajib
Bagi orang yang sudah siap mental, psikologis, dan materil serta orang yang tersebut dapat melakukan perzinahan
Sunah
Bagi orang yang sudah siap mental, psikologis dan material serta orang tersebut masih dapat menahan diri dari perzinahan
Haram
Bagi orang yang sudah siap mental, psikologis dan material serta orang tersebut memiliki tujuan buruk terhadap pernikahannya

Perjalanan menuju pernikahan tidak selalu mulus. Butuh kerja keras untuk mendapatkan yang terbaik. Jodoh kita tidak akan jauh dari kita. Dari segi kepribadian, jika menginginkan kepribadian yang baik maka perlu adanya usaha kita untuk memperbaiki/ meningkatkan kepribadian kita. Akankah ada seseorang menginginkan seorang pasangan yang memiliki kepribadian yang tidak baik ? :D

Jodoh didapat ketika kita memang siap dari segi mental, psikologi dan materil. Bukanlah jodoh yang baik jika didapat dengan sebuah nafsu, keinginan untuk memiliki. Perlu adanya sebuah usaha yang keras untuk mendapatkan seorang jodoh yang baik bahkan mendekati kesempurnaan (menurut kita). Hasil = Usaha.

Pernah penulis membaca sebuah kisah pada zaman nabi. Kurang lebih sebagi berikut :
Datang seorang wanita kepada seorang pria.
Wanita menanyakan kepada pria tersebut apakah ia bersedia menikah dengan nya. Pria tersebut terkejut dan bertanya kepadanya.
dan wanita tersebut menjawab " Apakah salah seorang wanita meminta untuk dinikahi oleh seorang pria. Padahal pernikahan itu ialah sesuatu yang diridhoi, disukai oleh Allah SWT dan disunahkan oleh Nabi Muhammad SAW"

Dalam hal ini penulis berasumsi, wanita tidak lah harus menunggu seorang pria tuk menikahinya, jika memang wanita tersebut telah siap segalanya, segera bicarakanlah.
Allah maha adil, jangan takut tidak kebagian jodoh. selagi ikhtiar dan tawakal kita kuat. insya Allah, Allah pasti mengabulkan.

Kuatkan keyakinan, niatkan, ikhtiar dan tawakal , insya Allah, Allah memberikan yang terbaik untuk kita semua.

Smoga kita mendapatkan jodoh yang terbaik. Insya Allah. Amin

smoga bermanfaat,